Sunday, July 17, 2011

Pendidikan Seks Bagi Siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Sangat Penting Untuk Diajarkan

Pendidikan Seks Bagi Siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Sangat Penting Untuk Diajarkan
Arus globalisasi, khususnya globalisasi budaya membawa sebuah kekhawatiran bagi para generasi muda terutama bagi para siswa SMU. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan gaya hidup mereka yang cendrung meniru budaya barat. Mereka bahkan tak peduli apakah nilai-nilai budaya barat tersebut sesuai dengan nilai-nilai budaya timur. Maka tidak mengherankan, jika gaya hidup ala barat tersebut begitu cepat mempengaruhi pergaulan remaja. Pertama sekali, ini dapat dibuktikan melalui gaya hidup konsumtif. Kemudian diikuiti dengan gaya hidup yang mengedepankan kebebasan di atas segalanya, termasuk dalam memandang hubungan badan pra-nikah.
            Perilaku seks bebas dapat mengakibatkan tertular HIV/AIDS serta kehamilan yang tidak dikehendaki di kalangan remaja. Pendidikan seks sepatutnya diberikan sejak anak di sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah umum (SMU). Masalah reproduksi perlu dibicarakan secara terbuka, sehingga anak dan remaja memahami bagaimana cara organ seksual mereka bekerja. Mereka tidak akan panik lagi jika mengalami menstruasi pertama bagi perempuan, dan mimpi pertama bagi laki-laki. Pada saat itu secara biologis mereka dewasa, namun secara psikologis dan sosial, belum. Pendidikan seks, yang lebih mengarah ke kesehatan reproduksi diperlukan agar mereka lebih berhati-hati dalam menjaga diri. Anak yang dibekali dengan pendidikan seks yang baik akan mampu menjaga diri dengan baik.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa sebagian besar remaja di wilayah Jabodetabek mengatakan bahwa mereka sudah tidak lagi memandang tabu untuk melakukan hubungan badan ketika mereka berpacaran. Oleh karena itu, untuk menyikapi persoalan ini diperlukan upaya-upaya yang signifikan untuk mengajak kalangan pelajar agar mampu menyikapi arus globalisasi budaya dengan bijak.    Dengan makin banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja, maka pemberian informasi, layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi sangat penting.
               Permasalahan remaja yang disebutkan di atas berkaitan erat dengan kesehatan reproduksi, dan seringkali berakar dari kurangnya informasi dan pemahaman serta kesadaran untuk mencapai sehat secara reproduksi.    Akses untuk mendapatkan informasi bagi remaja banyak yang tertutup. Dengan memperluas akses informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar dan jujur bagi remaja akan membuat remaja makin sadar terhadap tanggung jawab perilaku reproduksinya. Mengacu pada isu-isu global, seperti yang dibahas di International Conference of Population and Development (ICPD) di Kairo tahun 1994, maka setiap orang (laki-laki dan perempuan, tanpa diskriminasi, termasuk anak dan remaja) harus mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang memadai
Di masyarakat, kasus-kasus kehamilan yang tidak dikehendaki selalu dipandang dengan muatan-muatan yang sarat dengan moral. Masyarakat cenderung menyalahkan korban, bukannya empati. Akibatnya, terjadi stigmatisasi dan diskriminasi dan menjadikan kasus ini tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Maraknya situs-situs porno di internet, dikhawatirkan membawa dampak negatif pada generasi muda kita. Pasalnya lebih dari 60% pengguna jasa internet di Indonesia, didominasi oleh pengguna-pengguna usia Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi, yaitu sekitar 18 hingga 24 tahun. Dan diyakini, sebagian besar dari mereka gemar mengunjungi situs-situs porno.
               Data menunjukkan, akibat kehamilan yang tidak dikehendaki ini, hampir bisa dipastikan siswi yang mengalami kasus ini harus berhenti dari sekolah atau dikeluarkan. Pihak sekolah selalu beralasan, dengan memberikan izin sekolah bagi siswi hamil, nama baik sekolah akan tercermar dan perbuatan tersebut akan ditiru oleh murid-murid lainnya. Pendapat ini baru asumsi/ pandangan dan belum tentu kebenarannya. Dengan demikian, pihak perempuanlah yg paling dirugikan bila kasus ini benar terjadi.
               Kasus kehamilan yang tidak dikehendaki ini merupakan kasus yang berakibat terjadinya diskriminasi dan merupakan pelanggaran atas hak-hak anak. Paling tidak, hak untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan Konvensi Hak Anak, harus ada perubahan cara pandang atas kasus ini dari muatan moral menjadi muatan empati. Di mana hak-hak korban harus dilindungi dan diperjuangkan secara bersama-sama. Tidak menyalahkan korban dengan alasan-alasan yang tidak rasional, seperti menuduh korban sebagai pihak yang memicu terjadinya perbuatan tersebut dengan memakai pakaian-pakaian seksi dan sejenisnya.
               Menurut data statistik, jumlah penduduk di Jawa pada tahun 2002 mencapai 31.691.866 jiwa, terdiri atas 15.787.143 (49,81%) laki-laki, dan 15.904.723 (50,19 %) perempuan. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.019.505. (28,46%) adalah mereka yang berusia anak/remaja. Jumlah ini relatif cukup besar, karena mereka akan menjadi generasi penerus yang akan mengemban tugas di masa yang akan datang. Status kesehatan mereka saat ini akan sangat menentukan kesehatan mereka di saat dewasa, khususnya bagi perempuan, terutama mereka yang akan menjadi ibu dan melahirkan.
Dari berbagai sumber yang dikumpulkan, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pada area kesehatan reproduksi. Permasalahan tersebut adalah, pertama, rendahnya pengetahuan. Dari survei yang dilakukan Youth Center Pilar PKBI Jawa Tengah 2004 di mengungkapkan dengan pertayaan-pertanyaan tentang proses terjadinya bayi, Keluarga Berencana, cara-cara pencegahan HIV/AIDS, anemia, cara-cara merawat organ reproduksi, dan pengetahuan fungsi organ reproduksi, diperoleh informasi bahwa 43,22 % pengetahuannya rendah, 37,28 % pengetahuan cukup sedangkan 19,50 % pengetahuan memadai.
Di sisi lain, prilaku remaja yang berpacaran -juga tergambar dari survei yang juga dilakukan Youth Center Pilar PKBI Jawa Tengah- saling ngobrol 100 %, berpegangan tangan 93,3 %, mencium pipi /kening 84,6 %, berciuman bibir 60,9 %, mencium leher 36,1 % saling meraba (payudara dan kelamin) 25 %, dan melakukan hubungan seks 7,6 %. Khusus untuk yang melakukan hubungan seks, pasangannya adalah pacar 78,4 %, teman 10,3 dan pekerja seks 9,3 %. Alasan mereka melakukan hubungan seks coba-coba 15,5 %, sebagai ungkapan rasa cinta 43,3 %, kebutuhan biologis 29,9 %. Sedangkan tempat untuk melakukan hubungan seks adlh rmh sendiri/pacar 30 %, tempat kos 32 %, hotel 28 %, dan lainnya 9 %.
Data yang dikemukakan di atas adalah data-data tentang remaja perkotaan, khususnya di kota Semarang. Bagaimana dengan anak/ remaja yang ada di pedesaan? Dengan segala keterbatasan yang ada di desa, angka-angka di atas diyakini tidak berbeda jauh, bahkan dalam beberapa aspek (pengetahuan HIV/ AIDS), mungkin anak/ remaja di desa lebih rendah pengetahuannya dibandingkan dengan anak/remaja perkotaan.
Melihat besarnya permasalahan dan dampaknya di masa depan untuk generasi mendatang, maka dalam rangka menjamin pemenuhan hak seksual dan kesehatan reproduksi untuk remaja, maka ada beberapa upaya yang harus dilakukan secara terpadu dan lintas sektor. Untuk itu, perlu dibangun komitmen bersama antarelemen, baik pemerintah maupun masyarakat, yang menetapkan kesehatan reproduksi remaja sebagai agenda/isu bersama dan penting.Harus ada keyakinan bersama bahwa membangun generasi penerus yang berkualitas perlu dimulai sejak anak, bahkan sejak dalam kandungan. Untuk itu, harus ada kesadaran bersama bahwa upaya yg dilakukan saat ini tdk srta merta tampak hasilnya, namun perlu wkt pnjg utk memetik hasilnya. Upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah pemberian informasi kesehatan reproduksi dalam berbagai bentuk sedini mungkin kepada seluruh segmen remaja, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pemberian informasi ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan yang pada gilirannya mampu memberikan pilihan kepada remaja untuk bertindak secara bertanggung jawab, baik kepada dirinya maupun keluarga dan masyarakat.
Untuk itu, di era otonomi daerah seperti sekarang ini, adalah momentum yang menguntungkan dan tepat untuk melahirkan kebijakan ini. Pemerintah bersama LSM dan masyarakat dapat menjadi inisiator lahirnya kebijakan ini menjadi perda atau sejenisnya. Kebijakan itu misalnya dengan memberikan keputusan bahwa seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta mempunyai kewajiban memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja mulai SD hingga SMU. Oleh karena itu, diharapkan ada perlakukan yang sama untuk memberlakukan pendidikan kesehatan reproduksi remaja sebagai muatan lokal di seluruh jenjang pendidikan dari SD hingga SMU.
               Pendidikan kesehatan reproduksi yang dimaksud di sini tidak ada hubungannya dengan teknik-teknik hubungan seks, namun merupakan sekumpulan pengetahuan yang berisi tentang pengenalan dan fungsi-fungsi organ reproduksi (termasuk di dalamnya proses terjadinya menstruasi dan mimpi basah), proses terjadinya pembuahan, pengetahuan infeksi, HIV/AIDS, pengetahuan tentang gender dan risiko-risiko hubungan seks yang tidak bertanggung jawab. Dengan memberikan waktu khusus pendidikan kesehatan reproduksi remaja dalam sekolah, maka akan ada upaya-upaya sistematis dan terencana dalam pemberian informasi kepada anak didik, sehingga pada gilirannya mereka dapat mengetahui dan bertanggung jawab atas perilaku seksualnya di masa depan.
               Sisi lainnya adalah memberikan benteng/pertahanan kepada remaja itu sendiri untuk secara tegas dapat bersikap atas maraknya informasi pornografi yang beredar di masyarakat, baik dalam bentuk tulisan, maupun elektronik. Upaya ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama para stakeholder dalam pendidikan yang berani berpikir secara kreatif dan inovatif dalam melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada remaja.
               Sudah saatnya diakhiri hal-hal yang kontraproduktif dan polemik yang mempertentangkan antara pendidikan kesehatan reproduksi dengan pornografi. Area pembatas kedua hal ini sudah sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Kekhawatiran bahwa dengan informasi pendidikan kesehatan reproduksi para murid (anak didik) akan meniru juga berlebihan, karena di dalam informasi pendidikan kesehatan reproduksi remaja memang tidak ada sesuatu yang patut ditiru. Jadi sebenarnya tidak ada sesuatu yang patut dicurigai atau bahkan dikhawatirkan.
               Upaya lainnya adalah memberikan informasi yang komprehensif bahaya dan akibat-akibat yang ditanggung remaja bila melakukan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Informasi kerugian fisik, mental dan spiritual harus dijelaskan secara seimbang bila sampai terjadi perilaku seks yang tidak bertanggung jawab. Bagaimanapun juga, mencegah terjadinya perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab jauh lebih baik dari pada harus menyelesaikannya bila hal tersebut sungguh-sungguh terjadi. Kita sepakat, tidak rela melihat anak-anak bangsa kita menjadi generasi penerus yang lemah dan menderita hanya gara-gara mereka melakukan praktik-praktik seksual yang tidak bertanggungjawab di masa mendatang disebabkan pengetahuan mereka yang rendah.

Wednesday, May 4, 2011

Perbedaan situs sutlas.com dengan cinemayamovies.com

Perbedaan situs sutlas.com dengan cinemayamovies.com

      Kedua situs ini memiliki target pengguna yang berbeda, hal ini terlihat jelas dari sejak awal pengguna memasuki kedua situs tersebut. Dimana pada situs sutlas.com tercantum judul travel, traveler, traveling di bagian kiri atas halaman. Judul ini secara jelas memberikan informasi bahwa situs tersebut memuat content (isi) seputar perjalanan. Begitu juga dengan situs cimeyamovies.com yang memberikan judul cinema and movie pada bagian kiri atas halaman. Seperti pada sutlas.com, judul tersebut juga memberikan mengisyaratkan informasi seperti apa yang akan pengguna peroleh dari situs tersebut. Hanya saja kedua judul tersebut ditampilkan secara berbeda, dimana pasa sutlas.com tulisan travel, traveler, traveling merupakan satu-satunya tampilan yang tertera di bagian atas halaman dan mendominasi halaman situs tersebut dengan ukurannya yang cukup besar. Sementara pada cinemayamovies.com, judul dibuat seimbang dengan tulisan lain yang terdapat di bagian atas halaman karena tidak hanya judul yang akan pengguna temui pada bagian atas situs tersebut.

      Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pada sutlas.com bagian atas halaman situs tersebut hanya memiliki judul situs, sementara cinemayamovies.com memiliki tampilan yang lebih bervariasi dimana pada situs ini terdapat panel pada bagian atas dan juga sebelah kanan situs. Panel di bagian atas memuat judul-judul artikel apa saja yang terdapat pada halaman situs itu, sehingga pengguna tidak perlu men-scroll halaman situs itu sampai bawah untuk mengetahui isi dari situs tersebut. Adanya panel memudahkan pengguna untuk memiliki artikel mana yang akan dibuka olehnya, karena dengan mengklik panel tersebut pengguna akan terhubung dengan artikel yang sesuai dengan judul yang ditampilkan pada panel. Sementara itu pada panel yang terletak di sebelah kanan berisi judul-judul artikel terbaru yang dimuat dalam situs tersebut, serta popular tags yang pernah dimuat pada situs tersebut. Kemudahan lain bagi pengguna adalah adanya kotak pencarian (search box) pada sebelah kanan atas situs cinemayamovies.com yang merupakan cara efektif bagi pengguna situs tersebut untuk mencari artikel atau informasi lain di situs lain yang sesuai dengan keinginan mereka. Dari ada dan tidaknya panel serta tersedia dan tidak tersedianya kotak pencarian (search box) bukan hanya berpengaruh pada perbedaan tampilan kedua situs tersebut. Lebih jauh hal ini memperlihatkan concern pembuat situs terhadap kenyamanan dan kemudahan pengguna dalam mencari informasi pada situs yang dibuatnya. Dengan adanya panel dan kotak pencarian (search box) otomatis memudahkan pengguna dan membantu mereka untuk mencari informasi yang sesuai dengan yang diinginkannya.

      Dari segi tampilan artikel, sutlas.com dan cinemayamovies.com memiliki kesamaan yaitu sama-sama memuat tulisan-tulisan yang di dalamnya terdapat kata-kata atau kalimat yang ditebalkan (tags) yang nantinya jika diklik oleh pengguna akan menghubungkan pengguna dengan halaman lain di situs lain di internet. Contohnya: kalimat Angelina Jolie pada situs cinemayamovies.com yang ditebalkan dan bila pengguna mendekatkan kursor ke kalimat tersebut dan meng-kliknya akan membawa pengguna menuju situs dan halaman informasi lain yang memuat tulisan mengenai Angelina Jolie. Kedua situs tersebut juga memuat tanggal yang memberikan keterangan kapan masing-masing artikel dimuat pada setiap situs.

      Dengan perbedaan target pengguna tentu saja membuat tujuan dibuatnya kedua situs tersebut juga berbeda. Situs sutlas.com seperti yang telah dijelaskan sebelumnya memang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perjalanan. Bukan hanya tempat tujuan wisata di berbagai belahan dunia yang dimuat di situs ini, melainkan juga tips dalam melakukan perjalanan dan hal-hal lain seputar traveling. Hanya saja yang penulis amati, ulasan yang dimuat dalam setiap artikel pada situs ini hanya berupa gambaran umum dan tidak mendetail. Tidak ada gambar dan informasi harga ataupun detail perjalanan yang dapat dijadikan acuan bagi traveler dalama melakukan traveling. Artikel-artikel yang dimuat hanya berupa tulisan-tulisan singkat yang nantinya akan menghubungkan pengguna dengan situs lainnya di internet. Sementara itu pada situs cinemayamovies.com artikel yang dimuat lebih beragam dan up to date, meskipun juga tidak terdapat gambar pada tiap artikel. Hal itu terlihat saat penulis mengakses kedua situs tersebut pada waktu yang sama, sutlas.com memiliki artikel terbaru pada 23 April 2011 sementara cinemayamovies memiliki artikel terbaru tanggal 1 Mei 2011.

      Perbedaan lain yang membuat cinemayamovies.com lebih unggul dibandingkan sutlas.com adalah pada bagian bawah halaman yang berisi tulisan older entries dan juga arsip artikel-artikel yang dimuat pada bulan lalu dan bulan ini. Hal ini membuat pengguna dapat melihat artikel-artikel lain yang dimiliki situs cinemayamovies.com, selain yang ditampilkan pada halaman saat pengguna mengakses situs tersebut. Sementara pada sutlas.com, tampilan situs yang sangat sederhana dengan judul tunggal di bagian atas halaman, disertai halaman tunggal tanpa fasilitas bagi pengguna untuk mengakses artikel sebelumnya yang pernah dimuat dalam situs tersebut. Hal ini memperlihatkan tidak adanya library system atau archives pada sutlas.com untuk menyimpan artikel-artikel yang pernah dimuat dalam situs tersebut. Selain itu membuat bagian bawah halaman pada situs sutlas.com menjadi terabaikan bagi pengguna karena tidak adanya panel yang dapat dimanfaatkan bagi pengguna.

      Dari berbagai uraian yang disampaikan penulis di atas mengenai perbedaan situs sutlas.com dengan cinemayamovies.com dapat ditarik kesimpulan bahwa sutlas.com memang mengutamakan kesederhaan dalam tampilan dan fungsi situs, sementara cinemayamovies lebih lengkap dalam tampilan dan memenuhi criteria situs yang user friendly sehingga memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi pengguna yang mengakses situs tersebut. Hal ini memperlihatkan bahwa kesederhanaan memang hal yang menarik, hanya saja pembuat situs tetap harus memperhatikan kemudahan dan kenyamanan pengguna saat mengakses situs yang dibangunnya sehingga pengguna dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan keinginan mereka, juga tidak kapok untuk kembali mengakses situs tersebut di kemudian hari.

Thursday, April 14, 2011

Resensi novel NEXT.

Selamat datang di dunia genetika masa kini.  Melesat cepat dan tak terkendali, ini bukan kisah rekaan masa depan, inilah dunia yang sedang kita diami saat ini. Kita hidup pada masa terjadinya lompatan-lompatan sains yang luar biasa, ketika kita bias menjual sel telur dan sperma secara online demi imbalan ribuan dollar. Kita hidup pada masa para ahli telah berhasil memetakan gen-gen yang menentukan kepribadian, kebiasaan, dan penyakit-penyakit bawaaan atau benarkah begitu ? Gabungan fakta dan fiksi ini akan membuat kita berpikir bahwa tak satu hal pun sama seperti tampaknya, dan segala kemungkinan baru sedang menanti di balik tikungan. Kisah ini akan menantang kita berhadapan dengan realita sains dan mengguncang moralitas kita. Segala hal yang aneh dan ganjil berpadu dengan yang menakutkan dan mengguncang.

Teknologi adalah suatu kotak  berisikan dimensi ruang yang tidak ada batasnya untuk menggabungkan pemikiran dan khayalan, membuat pembicara berkontraversi terhadap dirinya apakah salah menguntungkan, atau benar merugikan ? Bioteknologi adalah sebuah teknologi yang membuat semua orang penasaran lalu ingin menjawabnya dan menghilangkan kata “mungkin” di dalam otaknya. Demikian juga dengan bioteknologi yang membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang pengobatan penyakit yang sementara ini dianggap tak bisa disembuhkan, juga pengadaan sumber daya pangan. Tentu saja ini adalah hal yang sangat baik dan dinanti-nantikan. Akan baik atau burukkah pada akhirnya? Sepertinya kita harus menunggu beberapa dasawarsa lagi untuk mengetahui jawabannya, karena novel ini adalah sebuah insight yang mendahului masanya.

Kabar angin keberadaan burung nuri,  simpanse, dan orang utan Sumatera  bisa bicara yang diduga hasil rekayasa genetika makhluk hybrid antara manusia dengan primata, ke-tiga hasil percobaan ini membuat orang-orang sekelilingnya merasa terlindungi dan nyaman walaupun pada awalnya tidak di sukai.  Disinggung juga oleh novel ini, adanya keterikatan geografis tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi kita, orang Indonesia. Hal ini, di sini lain, membuat saya tergelitik, mengapa justru orang lain yang lebih cekatan mengeksplorasi kekayaan sumber cerita alam liar negeri kita. Kapan kiranya akan lahir karya-karya anak bangsa yang bertopang pada kekayaan hayati kita yang didukung daya kreativitas asli, bukan sekedar kisah tragis yang kelewat dieksploitasi.

Dibandingkan karya-karya Michael Crichton yang lain, novel ini bisa dibilang kurang fokus. Begitu banyaknya masalah yang disorot berefek pada kurang tajamnya penokohan dan adanya beberapa fragmen cerita yang belum mendapatkan kepastian penyelesaian. Dengan mengesampingkan beberapa kesalahan minor pada penulisan, karya terakhir Michael Crichton ini sangat layak untuk dibaca dan dikoleksi, terlebih bagi Anda yang berkecimpung di bidang ilmu hayat atau yang tertarik dengan ilmu genetika. Tentu saja, sebagai sebuah karangan fiksi, buku ini menyisakan banyak ruang perdebatan. Namun, dengan adanya sembilan halaman bibliografi (yang secara khusus dikomentari oleh sang penulis, memberi kita gambaran umum pustaka tersebut) tentunya menjadi jaminan bahwa novel ini bukanlah sebuah fiksi ilmiah yang main-main.

Resensi novel NEXT

Selamat datang di dunia genetika masa kini.  Melesat cepat dan tak terkendali, ini bukan kisah rekaan masa depan, inilah dunia yang sedang kita diami saat ini. Kita hidup pada masa terjadinya lompatan-lompatan sains yang luar biasa, ketika kita bias menjual sel telur dan sperma secara online demi imbalan ribuan dollar. Kita hidup pada masa para ahli telah berhasil memetakan gen-gen yang menentukan kepribadian, kebiasaan, dan penyakit-penyakit bawaaan atau benarkah begitu ? Gabungan fakta dan fiksi ini akan membuat kita berpikir bahwa tak satu hal pun sama seperti tampaknya, dan segala kemungkinan baru sedang menanti di balik tikungan. Kisah ini akan menantang kita berhadapan dengan realita sains dan mengguncang moralitas kita. Segala hal yang aneh dan ganjil berpadu dengan yang menakutkan dan mengguncang.

Teknologi adalah suatu kotak  berisikan dimensi ruang yang tidak ada batasnya untuk menggabungkan pemikiran dan khayalan, membuat pembicara berkontraversi terhadap dirinya apakah salah menguntungkan, atau benar merugikan ? Bioteknologi adalah sebuah teknologi yang membuat semua orang penasaran lalu ingin menjawabnya dan menghilangkan kata “mungkin” di dalam otaknya. Demikian juga dengan bioteknologi yang membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang pengobatan penyakit yang sementara ini dianggap tak bisa disembuhkan, juga pengadaan sumber daya pangan. Tentu saja ini adalah hal yang sangat baik dan dinanti-nantikan. Akan baik atau burukkah pada akhirnya? Sepertinya kita harus menunggu beberapa dasawarsa lagi untuk mengetahui jawabannya, karena novel ini adalah sebuah insight yang mendahului masanya.
Kabar angin keberadaan burung nuri,  simpanse, dan orang utan Sumatera  bisa bicara yang diduga hasil rekayasa genetika makhluk hybrid antara manusia dengan primata, ke-tiga hasil percobaan ini membuat orang-orang sekelilingnya merasa terlindungi dan nyaman walaupun pada awalnya tidak di sukai.  Disinggung juga oleh novel ini, adanya keterikatan geografis tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi kita, orang Indonesia. Hal ini, di sini lain, membuat saya tergelitik, mengapa justru orang lain yang lebih cekatan mengeksplorasi kekayaan sumber cerita alam liar negeri kita. Kapan kiranya akan lahir karya-karya anak bangsa yang bertopang pada kekayaan hayati kita yang didukung daya kreativitas asli, bukan sekedar kisah tragis yang kelewat dieksploitasi.

Dibandingkan karya-karya Michael Crichton yang lain, novel ini bisa dibilang kurang fokus. Begitu banyaknya masalah yang disorot berefek pada kurang tajamnya penokohan dan adanya beberapa fragmen cerita yang belum mendapatkan kepastian penyelesaian. Dengan mengesampingkan beberapa kesalahan minor pada penulisan, karya terakhir Michael Crichton ini sangat layak untuk dibaca dan dikoleksi, terlebih bagi Anda yang berkecimpung di bidang ilmu hayat atau yang tertarik dengan ilmu genetika. Tentu saja, sebagai sebuah karangan fiksi, buku ini menyisakan banyak ruang perdebatan. Namun, dengan adanya sembilan halaman bibliografi (yang secara khusus dikomentari oleh sang penulis, memberi kita gambaran umum pustaka tersebut) tentunya menjadi jaminan bahwa novel ini bukanlah sebuah fiksi ilmiah yang main-main.

Argumen Narkoba

Maraknya penyalahgunaan penggunaan narkoba dewasa ini tidak terlepas dari gaya hidup dan tuntutan hidup yang mengalami perubahan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Data yang diperoleh dari suatu surat kabar terkemuka di Ibukota menyebutkan bahwa pada awal 2011 ini pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan telah mencapai 1,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia (Media Indonesia, 2011), yang berarti sekitar 4 juta orang dari keseluruhan penduduk Indonesia. Sedangkan uang yang digunakan untuk mengkonsumsi narkoba mencapai Rp20 triliun per tahunnya dan diprediksi akan terus meningkat (metrotvnews, 2011). Sebagian besar dari mereka adalah individu-indiyidu yang tinggal di kota-kota besar, dimana akses terhadap zat adiktif tersebut lebih mudah untuk dijangkau.

Seringkali ketika kita mendengar kata narkoba, bayangan kita akan tertuju pada penggunanya yang memiliki keseharian tanpa aktivitas, pengangguran ataupun mereka yang memmiliki latar belakang pendidikan dan ekonomi minim. Padahal dalam kenyataannya, di Jakarta pengguna narkoba dari kalangan pekerja dengan status sosial dan ekonomi yang tinggi jumlahnya tidak sedikit. Individu-individu yang hidup di kota besar serta menjalankan aktivitas keseharian yang padat ini seringkali mengalami kejenuhan dan perasaan hampa dalam hidupnya. Rutinitas pekerjaan yang monoton seringkali disadari sebagai suatu hal yang menimbulkan kebosanan dan akhirnya mengakibatkan ketidakmampuan mereka dalam menikmati kebahagiaan dalam hidupnya.
Para pekerja di kota besar yang menggunakan narkoba dalam rangka mencari kesenangan ini biasanya memakai waktu luang mereka yang minim untuk mencari kesenangan dengan narkoba. Tempat bukanlah hal sulit bagi mereka untuk menggunakannya, karena hasrat dari diri untuk menggunakan narkoba sudah tinggi, dan mobil adalah sarana yang paling mudah dan cepat untuk menggunakan narkoba. Para pengguna narkoba mendapatkan barang haram tersebut biasanya dari mulut ke mulut atau dari teman ke teman, dan sebagian besar mendapatkannya dari tempat-tempat hiburan malam. Penjual-belian narkoba sangat tertutup rapat sehingga bandar besar tidak perlu menunjukkan batang hidungnya, mereka hanya menyuruh kurir dengan bayaran tinggi untuk bertransaksi kepada user dengan segala macam modus untuk menyamarkan barang dagangannya.

Hal yang terjadi di atas sangat disayangkan karena seharusnya dengan kemapaman yang dimiliki, mereka dapat memanfaatkannya ke arah positif dan bukannya meracuni diri dengan zat adiktif yang membahayakan bagi tubuh. Kesadaran akan pentingnya menjalani gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan diri merupakan kunci penting dalam membentingi diri dari bahaya narkoba yang makin lama menjadi momok yang menghantui kehidupan kita.